Wednesday, May 29, 2013

Kromatografi Kertas dan Nilai Rf


Kromatografi terdiri dari 2 fasa yaitu fasa diam dan fasa bergerak. Fasa diam dalam kromatografi kertas berfungsi sebagai penyerap sedangkan fase bergeraknya adalah pelarut tertentu atau campuran pelarut. Kromatografi biasanya digunakan untuk mengetahui komponen-komponen yang terdapat dalam sampel dimana pemisahanya bergantung pada kelarutan komponen dalam pelarut tertentu dan seberapa jauh pelarut tersebut dapat membawa komponen yang dipisahkan. Sampel yang biasa dipisahkan menggunakan kromatografi kertas adalah bahan organik (bukan garam ion) yang larut dalam pelarut polar tertentu (misalnya air) atau pelarut non polar (organik)

Kromatografi kertas adalah salah satu jenis kromatografi partisi, yaitu suatu cara pemisahan campuran zat yang didasarkan pada perbedaan kelarutan zat dalam dua pelarut yang tidak saling bercampur. Pada kromatografi kertas, fase bergerak (pelarut) bergerak melalui serat-serat kertas oleh gaya kapiler membawa komponen dari campuran dengan kecepatan yang berbeda-beda. Komponen yang mudah larut dalam fase bergerak akan terbawa naik lebih jauh daripada yang sukar larut. Pada prosesnya jika zat-zat yang diuji terdapat perbedaan pergerakan yang cukup besar maka akan terjadi pemisahan dengan baik.

Rf sering disebut juga faktor retensi yaitu nilai yang menyatakan derajat retensi suatu komponen fase diam. Nilai Rf dapat dihitung dengan rumus:

    Rf = jarak yang ditempuh oleh komponen / jarak yang ditempuh oleh permukaan larutan

Nilai Rf sering digunakan sebagai nilai perbandingan relatif antar sampel dan dapat dijadikan acuan dalam mengidentifikasi sampel dengan cara membandingkan nilai Rf yang tidak diketahui dengan nilai Rf  senyawa yang dikenal.


Semoga bermanfaat...

Daftar Pustaka:
* Video Youtube Honnam
*  http://www.marz-kreations.com/Chemistry/Chromatography/Dyes/RF-Values.html
* Estien Yazid, Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum Biokimia. CV Andi Offset, Yogyakarta, 2006


1 comment :