Wednesday, April 17, 2013

Reaksi Endoterm dan Eksoterm

Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, setiap energi yang hilang dari sistem harus diterima oleh lingkungan. Setiap proses yang melepaskan kalor (yaitu pepindahan kalor dari sistem ke lingkungan) disebut proses eksotermik (ekso adalah awalan berarti "ke luar"). Setiap proses yang menyerap kalor (yaitu perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem) disebut proses endotermik (endo adalah awalan berarti "ke dalam").
Diagram tingkat energi untuk reaksi endoterm dan eksoterm

Reaksi Eksoterm



Video di atas adalah contoh reaksi eksoterm, dimana reaksi kalium permanganat dengan spontan melepaskan kalor.

Ciri-ciri reaksi eksoterm:
  1. Sistem membebaskan energi, umumnya ditandai peningkatan suhu, terlihat api atau jika membutuhkan kalor, ketika kalornya dihentikan reaksi tetap berlangsung
  2. Entalpi produk lebih kecil daripada entalpi reaksi
  3. Perubahan entalpi = Hp - Hr < 0, atau bernilai negatif

Reaksi Endoterm:



Video di atas adalah contoh dari reaksi endoterm, dimana reaksi antara NH4SCN (ammonium tiosianat) dengan Ba(OH)2. 8H20 (Barium Hidroksida oktahidrat) terjadi penurunan suhu.

Ciri-ciri reaksi endoterm:
  1. Sistem menyerap energi, umumnya ditandai dengan penurunan suhu, terasa dingin atau membutuhkan kalor
  2. Entalpi produk lebih besar daripada entalpi reaktan
  3. Perubahan entalpi = Hp - Hr > 0, atau bernilai positif



No comments :

Post a Comment